Kamis, 13 Desember 2018

ALIRAN--ALIRAN PENDIDIKAN


ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN
BAB I

PENDAHULUAN

A .Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa berbedaantara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculan pemikiran-pemikiran yangdianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Karenanya, banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan.Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran penting dalam pendidikan akan membekalitenaga kependidikan dengan wawasan kesejarahan, yakni kemampuan memahami kaitan antara pengalaman-pengalaman masa lampau, tuntutan dan kebutuhan masa kini, serta perkiraan atauantisipasi masa datang.

Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikanyang lebih baik dari orang tuanya.



B.Rumusan Masalah

1.Apa pengertian teori atau aliran pendidikan ?

2.Apa saja macam-macam teori atau aliran pendidikan ?



C. Tujuan

Dalam pembahasan kali ini pemakalah mempunyai tujuan sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui pendapat aliran-aliran pendidikan

2.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian  Teori atau  Aliran Pendidikan

Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan.Pertama, “teori” dipergunakan oleh para pendidik untuk menunjukkan hipotesis-hipotesis tertentu dalam rangka membuktikan kebenaran-kebenaran melalui eksperimentasi dan observasi serta  berfungsi menjelaskan pokok bahasannya.

O’Connor mendefinisikan istilah “teori” ini katanya : Kata “teori” sebagaimana yang dipergunakan dalam konteks pendidikan secara umum adalah sebuah tema yang apik. Teori yang dimaksudkan hanya dianggap absah manakala kita tetapkan hasil-hasil eksperimental yang dibangun dengan baik dalam bidang psikologi atau sosiologi hingga sampai kepada praktek kependidikan.

 Muhammad Nujayhi, seorang ahli pendidikan Mesir Kontemporer merefleksikan pandangan senada dengan O’Connor ketika mengatakan , bahwa perkembangan-perkembangandi bidang psikologi eksperimental membawa kesan-kesan ke dalam dunia pendidikan danmemberi sumbangan bagi teori-teori pendidikan, sebagaimana yang terdapat pada bidang ilmu pengetahuan khusus. Dengan demikian, “teori” dalam arti pertama terbatas pada penjelasan mengenai persoalan-persoalan yang berkaitan dengan batas-batas ilmiah.

 Kedua, “teori” menunjuk kepada bentuk asas-asas yang saling berhubungan yangmengacu kepada petunjuk praktis. Dalam pengertian ini, bukan hanya mencangkup pemindahan- pemindahan eksplanasi fenomena yang ada, namun termasuk di dalamnya mengontrol atau membangun pengalaman.

B. Macam-macam teori atau aliran pendidikan

1. Aliran Empirisme

Aliran Empirisme merupakan aliran yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia. Aliran ini menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung padalingkungan, sedangkan pembawaan yang dibawanya dari semenjak lahir tidak dipentingkan.

Pengalaman yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya.Pengalaman-pengalaman itu berupa stimulan-stimulan dari alam bebas maupun diciptakan olehorang dewasa dalam bentuk program pendidikan.Tokoh utama aliran ini adalah filsuf Inggris bernama John Lock yang mengembangkan paham Rasionalisme pada abad ke 18. Teori ini mengatakan bahwa anak yang lahir ke duniadapat diumpamakan seperti kertas putih yang kosong yang belum ditulisi atau dikenal dengan istilah“tabularasa” (a blank sheet of paper). Teori ini mengatakan bahwa manusia yang lahir adalah anak yang suci seperti meja lilin. Dengan demikian, menurut aliran ini anak-anak yanglahir ke dunia tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa, sebagai kertas putih yang polos.

 Oleh karena itu, anak-anak dapat dibentuk sesuai dengan keinginan orang dewasa yangmemberikan warna pendidikannya.Menurut pandangan Empirisme (atau dikenal juga sebagai environmentalisme), pendidikan memegang peranan yang sangat penting sebab pendidikan menyediakan lingkunganyang sangat ideal kepada anak-anak. Lingkungan itu akan diterima oleh anak sebagai sejumlah pengalaman yang kesemua pengalaman itu telah disesuaikan dengan tujuan pendidikan.Di sini jelas bahwa segala kecakapan dan pengetahuan anak-anak muncul danteroptimalkan dibentuk karena pengalaman yang diserap oleh indra mereka melalui pendidikan.Anak ingin dijadikan apa pun tergantung siapa guru yang mengelolanya.

Oleh karena itu, perkembangan anak 100% dipengaruhi atau ditentukan oleh lingkungannya.Aliran Empirisme dipandang sebagai aliran yang sangat optimis terhadap pendidikan,sebab aliran ini hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan.Adapun kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan keberhasilan seseorang. Aliran ini masih menganggap manusia sebagai makhluk yang pasif,mudah dibentuk atau direkayasa, sehingga lingkungan pendidikan dapat menentukan segalanya.Pandangan sebagaimana di atas tentu saja patut dipertanyakan.

 Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, akan ditemukan anak yang berhasil karena memang dirinya berbakat,meskipun pada awal lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Keberhasilan anak tersebutdisebabkan oleh kemauan yang luar biasa, sehingga menyebabkan dirinya sadar akankemampuannya. Kesadaran akan kemampuannya mendorong dirinya lebih berusaha danterekspresikan dalam bentuk kerja keras mencari dan menemukan lingkungan yang kondusif  bagi perkembangan kemampuannya. Upaya itu menyebabkan dirinya mendapatkan lingkunganyang sesuai, yakni lingkungan yang dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang adadalam dirinya, sehingga anak tersebut berhasil.

2. Nativisme

Paham ini menentang paham Empirisme yang dikemukakan John Lock. Nativs (dari bahasa latin) memiliki arti terlahir. Menurut paham ini, dengan tokohnya seorang filsuf JermanSchopenhauer (1788-1860), dikatakan bahwa anak-anak yang lahir ke dunia sudah memiliki pembawaan atau bakatnya yang akan berkembang menurut arahnya masing-masing. Pembawaantersebut ada yang baik dan ada pula yang buruk.

Oleh karena itu, menurut paham ini perkembangan anak tergantung dari pembawaannya sejak lahir. Berdasarkan aliran ini,keberhasilan pendidikan anak ditentukan oleh anak itu sendiri.Aliran ini pun berkeyakinan bahwa manusia yang jahat akan menjadi jahat dansebaliknya, yang baik akan menjadi baik. Pendidikan yang tidak sesuai bakat dan pembawaananak didik tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri.Singkatnya, aliran Nativisme menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap pendidikan anak.Yang paling berpengaruh menurut aliran ini adalah pembawaan. Pendidikan tidak akan berdaya mempengaruhi perkembangan anak karena setiap anak telah memiliki pembawaannyasejak dilahirkan.

Jadi jelas di sini, bahwa menurut teori ini anak tumbuh dan berkembangnya tidak dipengaruhi oleh lingkungan pendidikan baik lingkungan sekitar yang ada sehari-hari maupunlingkungan yang direkayasa oleh orang dewasa yang disebut pendidikan. Dengan kata lain, pendidikan, lingkungan masyarakat, dan orang tua tidak berpengaruh terhadap perkembangananak karena setiap anak akan berkembang sesuai pembawaannya, bukan oleh kekuatan-kekuatandari luar.

3. Naturalisme

Paham Naturalisme dipelopori oleh seorang filsuf Prancis J.J. Rousseaue yang muncul pada abad ke-18. Nature dalam bahasa latin memiliki makna Alam.Berbeda dengan Schopenhaeuer, Rousseaue berpendapat setiap anak yang baru dilahirkan pada hakikatnya memiliki pembawaan baik. Namun pembawaan baik yang terdapat pada setiapanak itu akan berubah sebaliknya karena dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan tersebutdapat berupa, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, atau lingkungan masyarakat di sekitar dimana anak tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan pendapatnya tersebut, aliran ini dikenal jugadengan sebutan Negativisme. Selanjutnya Rousseaue mengatakan, anak yang telahir dalam keadaan baik tersebut biarkan berkembang secara alami. Ini artinya bahwa perkembangan anak yang dipengaruhi oleh pendidikan apakah pendidikan di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat sebagai urun rembuk orang-orang dewasa malah akan merusak pembawaan anak yang baik.

Hal ini seperti dikemukakan oleh J.J. Rousseaue, yaitu : “segala sesuatu adalah baik ketika ia baru keluar dari alam, dan segala sesuatu menjadi jelek manakala ia sudah berada di tangan manusia.”

 Dengan demikian, menurut Rousseaue agar seorang anak dapat tumbuh dan berkembangmenjadi anak yang baik, anak tersebut harus diserahkan kepada alam. Kekuatan alam yang akanmengajarkan kebaikan-kebaikan yang terlahir secara alamiah sejak kelahiran anak tersebut.Beragam kebaikan itu akan terus diserapnya oleh setiap anak yang terlahir, secara spontan dan bebas dari rekayasa orang dewasa.

Oleh karena itu, di sini jelas bahwa Rosseaue tidak berharap pada pendidikan. Dengankata lain sekolah tidak perlu ada. Ia menginginkan perkembangan anak dikembalikan ke alamyang mengembangkan anak secara wajar karena hanya alamlah yang paling tepat menjadi guru.

4.Konvergensi

Konvergensi artinya titik pertemuan. Pelopor aliran Konvergensi adalah William Stern(1871-1939), seorang ahli ilmu jiwa berkebangsaan Jerman. Ia mengatakan bahwa seseorang terlahir dengan pembawaan baik dan juga dengan pembawaan buruk. Ia pun mengakui bahwa proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-samamempunyai peranan yang sangat penting. Aliran ini menyampaikan bahwa bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya lingkungan yang sesuaidengan perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik pun sulit mengembangkan potensi anak secara optimal apabila tidak terdapat bakat yang diperlukan bagi perkembanganyang diharapkan anak tersebut.

            Dengan demikian, paham ini menggabungkan antara pembawaansejak lahir dan lingkungan yang menyebabkan anak mendapatkan pengalaman.William Stern menjelaskan pemahamannya tentang pentingnya pembawaan danlingkungan itu dengan perumpamaan dua garis yang menuju ke satu titik pertemuan.Oleh karena itu, teorinya dikenal dengan sebutan Konvergensi (Konvergen berarti memusat kesatu titik).

 Menurut teori konvergensi ada tiga prinsip : (1) pendidikan mungkin untuk dilaksanakan, (2) pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepadaanak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensiyang kurang baik, dan (3) yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepatdalam memahami tumbuh kembang manusia. Meskipun demikian terdapat variasi pendapattentang faktor-faktor mana yang paling penting dalam menentukan tumbuh kembang itu.Variasi-variasi itu tercermin antara lain dalam perbedaan pandangan tentang strategi yangtepat untuk memahami perilaku manusia. Seperti strategi disposisional/konstitusional, strategi phenomenologis/humanistik, strategi behavioral, strategi psikodinamik/psiko-analitik, dan sebagainya.

 Demikian pula halnya dalam belajar mengajar, variasi pendapat itu telahmenyebabkan munculnya berbagai teori belajar dan atau teori/model mengajar. Jadi tegasnya proses pendidikan adalah hasil kerjasama dari faktor-faktor yang dibawaketika lahir dengan lingkungan.

5. Aliran Progresivisme

 Tokoh aliran Progresivisme adalah John Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa manusiamempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalahyang bersifat menekan, ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya.Aliran ini memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan.

Hal ituditunjukkan dengan fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain.Manusia memiliki sifat dinamis dan kreatif yang didukung oleh kecerdasannya sebagai bekalmenghadapi dan memecahkan masalah. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama pendidik,yang secara teori mengerti karakter peserta didiknya.Peserta didik tidak hanya dipandang sebagai kesatuan jasmani dan rohani, namun jugatermanifestasikan di dalam tingkah laku dan perbuatan yang berada dalam pengalamannya. Jasmani dan rohani, terutama kecerdasan, perlu dioptimalkan.

Artinya, peserta didik diberikesempatan untuk bebas dari sebanyak mungkin mengambil bagian dalam kejadian-kejadianyang berlangsung disekitarnya, sehingga suasana belajar timbul di dalam maupun di luar sekolah.

6. Aliran Konstruktivisme

Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang epistemiolog Italia. Iadipandang sebagai cikal bakal lahirnya konstruktivisme. Ia mengatakan bahwa Tuhan adalah pencipta alam semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaan. Mengerti berarti mengetahuisesuatu jika ia mengetahui. Hanya Tuhan yang dapat mengetahui segala sesuatu karena DiaPencipta segala sesuatu itu. Manusia hanya dapat mengetahui sesuatu yang dikonstruksikan Tuhan.

Bagi Vico, pengetahuan dapat menunjuk pada struktur konsep yang dibentuk.Pengetahuan tidak bisa lepas dari subjek yang mengetahui.Aliran ini dikembangkan oleh Jean Piaget. Melalui teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan interaksi kontinu antara individu satu denganlingkungannya. Pengetahuan merupakan suatu proses, bukan suatu barang. Menurut Piaget,mengerti adalah proses adaptasi intelektual antara pengalaman dan ide baru dengan pengetahuanyang telah dimilikinya, sehingga dapat terbentuk pengertian baru.Piaget juga berpendapat bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh tiga prosesdasar, yaitu asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi.

Asimilasi adalah perpaduan data baru denganstruktur kognitif yang telah dimiliki. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif terhadapsituasi baru, dan ekuilibrasi adalah penyesuaian kembali yang secara terus menerus dilakukanantara asimilasi dan akomodasi.

Aliran Konstruktivisme ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasilkonstruksi kognitif dalam diri seseorang, melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindra,yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa.

Dengan demikian, aliran inimenolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain, denganalasan pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan, sehingga jika pembelajaran ditujukanuntuk mentransfer ilmu, perbuatan itu akan sia-sia saja. Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika pembelajaran ini ditujukan untuk menggali pengalaman.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

- Teori atau aliran pendidikan dalam arti pertama terbatas pada penjelasanmengenai persoalan-persoalan yang berkaitan dengan batas-batasan ilmiah.Sedangkan yang kedua, menunjuk kepada asas-asas yang saling berhubunganyang mengacu kepada petunjuk praktis.

- Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan.

Macam-macam teori atau aliran pendidikan yaitu :

a. Aliran Empirisme

Aliran Empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkanstimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaantidak dipentingkan. Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasiini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.

b. Aliran Nativisme

Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankankemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor  pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperolehsejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan anak.Tokoh perintisnya adalah Schopenhauer.

c. Aliran Naturalisme

Aliran ini dipelopori oleh J. J. Rousseau. Rousseau berpendapat bahwa semuaanak baru dilahirkan mempunyai pembawaan baik.Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan.Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.

d. Aliran Konvergensi

Aliran Konvergensi dipelopori oleh William Stern, ia berpendapat bahwaseorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaanmaupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan sangat penting.Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
e.Aliran Progresivisme

Aliran Progresivisme dipelopori oleh John Dewey. Aliran ini memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal itu ditunjukkandengan fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas utama pendidik, yang secara teorimengerti karakter peserta didiknya. Peserta didik diberi kesempatan untuk  bebas dan sebanyak mungkin mengambil bagian dalam kejadian-kejadianyang berlangsung disekitarnya, sehingga suasana belajar timbul di dalammaupun di luar sekolah.

f. Aliran Konstruktivisme

Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico yang kemudian dikembangkan oleh Jean Piaget. Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuanmutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri seseorang, melalui pengalaman yang diterima lewat pancaindra, yaitu penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Dengan demikian, aliran ini menolak adanyatransfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain karena perbuatan itu akan sia-sia saja.

B.Saran

Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan. Guna perbaikan makalah berikutnya. Dan semoga makalah ini bergunauntuk kita semua. Amin.




















DAFTAR PUSTAKA

  • http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/20/bab-vi-aliran-aliran-pendidikan/http://liliyana23.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-ko-ar_15.html?m=1
  • Suwarno, Wiji.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. 2009.
  • Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo.Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.2005
  • http://www.scribd.com/doc/145196024/Makalah-Tentang-Aliran-Aliran-Pendidikan#scribd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar