Selasa, 16 April 2019

Resensi Buku Interaksin Dan Motivasi Belajar Mengajar





 
Judul Buku: Interaksin Dan Motivasi Belajar Mengajar
Penulis: Sardiman A.M.
Tahun Terbit: Cetakan ke 20, September 2011
Penerbit: PT Rajagrafindo Persada
ISBN: 979-421-051-x

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM BELAJAR
Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku si subjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri si subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri si subjek belajar.
Dalam hubungannya dengan proses interaksi belajar-mengajar yang lebih menitik beratkan pada soal motivasi dan reinforcement pembicaraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor intern. Faktor intern ini sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis.
Kehadiran fakto-faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya  mencapai tujuan belajar secara optimal. Sebaliknya, tanpa kehadiran faktor-faktor psikologis, bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapar pula menambah kesulitan dalam mengajar.  
Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting itu, dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian, proses belajar-mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis dari si pelajar. Dalam hal ini ada berbagai model klasifikasi pembagian macam-macam faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar. Thomas F Staton menguraikan enam macam faktor psikologis itu:
  1. Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada diri sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan ‘motivasi’.
Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: 1. Mengetahui apa yang akan dipelajari, dan 2. Memahami mengapa hal tersebut perlu dipelajari. Dengan berpijak pada dua unsur inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa yang akan dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dioelajari) kegiatan belajar mengajar akan sulit  untuk berhasil.
  1. Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemusatan perhatian. Didalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangant diperlukan, sehingga tidak “perhatian” sekedarnya.
  1. Reaksi
Didalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujud reaksi. Pikiran dan otot-ototnya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindak atau melakukannya. Belajar harus aktif, tidak sekedar apa adanya, menyerah pada lingkungan, tetapi semua harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi.
  1. Organisasi
Belajar dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan mental atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Hal semacam inilah yang dapat membuat seseorang belajar akan menjadi mengerti dan lebih jelas, tetapi mungkin juga bertambah bin gung. Perbedaan belajar yang berhasil dengan kebingungan kemungkinan besar hanyalah perbedaan antara cara penerimaan dan pengaturan fakta-fakta dan ide-ide dalam pikiran siswa yang belajar.
  1. Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajat harus mengerti secara mental makna dan filososfinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, adalah tujuan akhir dari setiap belajar.
  1. Ulangan
Lupa merupakan suatu yang tercela dalam belajar. Tetapi lupa adalah sifat umum manusia. Setiap orang dapat lupa. Penyelidikkan menunjukkan, bahwa sehari sesudah para siswa mempelajari suatu bahan pelajaran atau mendengarkan suatu ceramah, mereka banyak melupakan apa yang telah mereka peroleh selama jam pelajaran tersebut. Begitu seterusnya, semakin lama semakin banyak pula yang dilupakan, walaupun mungkin tidak lupa  secara keseluruhan.
Sehubungan dengan kenyataan itu umtuk mengatasi kelupaan, diperlukan kegiatan ‘ulangan’ . Mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari membuat kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah. Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari kembali apa yang telah dipelajari, maka kemungkinan untuk mengingat bahan pelajaran menjadi lebih besar.
Ada yang mengklasifikasikan faktor-faktor psikologis dalam belajar itu adalah sebagai berikut:
1.      Perhatian, maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktifitas belajar.
2.      Pengamatan, adalah cara mengenal dunia riil, baik dirinya sendiri m,aupun lingkungandengan segenap panca indra.
3.      Tanggapan, yang dimaksudkan adalah gambaran atau bekas yang tinggal dalam ingatan setelah orang melakukan pengamatan. Tanggapan memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar setiap siswa.
4.      Fantasi, adalah sebagai kemampuanuntuk membentuk tanggapan-tanggapan baru berdasarkan atas tanggapan yang ada atau dapat dikatakan sebagai suatu fungsi yang memungkinkan individu untukn berimajinasi dalam alam imajiner, menerobos dunia realitas.
5.      Ingatan, secara teoritis ingatan akan berfungsi : a. mencampakkan atau menerima pesan-pesan dari luar; b. Menyimpan kesan; c. Memproduksin kesan.
6.      Berfikir, adalah aktivitas mentalmuntuk dapat merumuskan pengertian, menyintesis dan menarik kesimpulan.
7.      Bakat, adalah suatu kemampuan manusia untuk melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada.
8.    Motif, atau motivasi (sudah diuraikan didepan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar