Selasa, 16 April 2019

Resensi Buku psikologi pendidikan behafioristik



Judaul: Psikologi Pendidikan
Penulis : Prof. Dr. H. Djaali
Tahun terbit : Juni 2007
Penerbit: PT Bumi Aksara
ISBN   : 978-979-010-002-2

Pesikologi behavioristik
Prilaku atau behafior dari peserta didik dan pendidik merupakan masalah penting dalam pesikologi pendidikan. Prilaku peserta didik agar dapat menguasai atau memahami sesuatu, merupakan upaya diri peserta didik sesuai dengan pengertian bahwa peserta didik adalah proses pendewasaan. Adapun pendidik berupaya agar dapat memahami atau dikuasai oleh peserta didik yang belum dewasa
Alairan psikologi behavioristik
Pesikologi behavioristik merupakan salah satu dari tiga aliran psikologi yang tumbuh dan berkembang secara beruntun dari periode ke priode. Dalam perkembangan aliran psikologi tersebut bermunculan teori belajar, yang secara garis besar dikelompokkan dari dua teori belajar yaitu teori belajar conditioning dan teori belajar connectionism. selanjutnya, akan di uraikan secara lebih rinci mengenai psikologi konstisusi masa lampau dan masa depan.
1.      Psikologi kondstitusi dimasa lampau
Teori yang menggunakan hubungan antara jasmani atau tingkah laku sudah ada berabad-abad sebelum lahirnya psikologi akademik
2.      Psikologi konstitusi masa moderen
Teori ernes kretschmer meneliti antara jasmani dengan gangguan jiwa. Melalui praktik psikiatrinya iya menjadi yangkin bahwa ada hubungan antara jasmani dan tingkah lahiriyah, khususnya jenis tingkahlaku yang bisa tampak dalam dua bentuk utama gangguan jiwa, yaitu maniak depredif dan skizoprenia.
Sheldon beranggapan bahwa dalam jasmani ini psikologi dapat menemukan satuan konstan, sub strutur kokoh yang sangat dibutuhkan untuk memasukkan konsep tentang regularitas dan konsistensi kedalam studi tingkah laku manusia
1.      Struktur jasmani
Sesuai dengan pendekatan kebanyakan psikologi konstitusi lain, sheldon berusaha menentukan ukuran  yang cocok untuk berbagai komponen jasmani tubuh manusia. Perlu disadari bahwa ia tidak hanya mencari sarana untuk mengklarifikasikan atau menggambarkan ragam jasani dalam pandangannya ada sejenis sturktur biologis hipotesisi yang mendasari jasmani luar yang bisa diamati dan yang tidak memainkan peranan penting tidak hanya dalam menetukan perkembangan jasmani tetapi juga dalam membentuk tingkah laku.
2.      Dimensi jasmani meskipun seldon mengetahui usaha-usaha para pendahulunya untuk menciptakan tipologi atau mengukur jasmani, ia memulai usahanya secara induktif untuk membuat cara praktis dan efesien ia mnggunakan teknik foto grafi untuk mengambil gambar foto indifidu dari samping, depan, belakang, yang baku. Cara ini disebut somatootype performance tes dan dijelaskan secara rinci dalam atlas of man karangan sheldon. berikut ini diuraikan komponen dimensi jasmani:
a.       Komponen primer jasmani
b.      Komponen endormorfi
c.       Komponen mesomorfi
d.      Komponen ektomorfi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar