Judul
: Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru
Penulis
: Dr. Iskandar, M.Pd.
Penerbit
: Referensi / Gaung Persada Press
Tahun
: 2009
ISBN :
979-692-590-7
Salah satu pengertian kecerdasan yang paling banyak
digunakan adalah konsep kecerdasan yang dipaparkan oleh Wechsler.
Kecerdasan menurut Wechsler didefenisikan sebagai konsep generik yang
melibatkan kemampuan individual untuk berbuat dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut Chaplin (1975) kecerdasan merupakan kemampuan
menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan
efektif.
Dan menurut teori lama Anita
E. Woolfolk (1975) kecerdasan meliputi 3 pengertian, yaitu:
- Kemampuan untuk belajar.
- Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh.
- Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan, dikenal ada 3 jenis kecerdasan, yaitu: kecerdasan intelektual
(IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan
intelektual diperkenalkan oleh Alfred Binet, ahli psikologi Prancis abad
ke-20. Dalam kecerdasan ini, kajiannya hanya sebatas kemampuan individu yang
bertautan dengan aspek kognitif saja. Kemudian timbul kajian Emosional Quotient
(EQ) oleh pakar psikologi, Daniel Goleman (1997). Emosional Quotient
(EQ) dianggap sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi prestasi
seseorang. Goelman mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan
mengenali diri sendiri dan orang lain. Kemudian pengembangan riset oleh V.
S. Ramachandran pada tahun 1997 menemukan adanya God Spot dalam otak
manusia. Dalam God Spot ini, merupakan pusat spiritual manusia dan terletak di
antara jaringan otak dan syaraf. Suatu jaringan yang secara literal mengikat
pengalaman secara bersama untuk hidup lebih bermakna dan di sinilah terdapat
fitrah manusia (Spiritual Quotient).
Menurut Gardner menggagas teori multiple
inteligence (kecerdasan ganda) yang memaparkan beberapa kecerdasan yang
terdapat dalam diri manusia. Di antaranya yaitu:
1. Kecerdasan matematik-logika (analisa)
2. Kecerdasan bahasa (linguistic)
3. Kecerdasan musik
4. Kecerdasan visual (pandai berimajinasi)
5. Kecerdasan kinestetik (pandai
dalam olah raga fisik)
6. Kecerdasan inter-personal
(peka dengan perasaan orang lain)
7. Kecerdasan intra-personal
(peka pada diri sendiri)
8. Kecerdasan naturalistik
(bersahabat dengan alam)
Pada dasarnya kecerdasan intelektual (IQ) dan
kecerdasan emosional (EQ) berpangkal pada kecerdasan spiritual (SQ) yang dapat
membuat seseorang tidak hanya mengejar kesuksesan dunia dengan IQ dan EQ yang
ia miliki untuk dirinya sendiri dengan menghalalkan segala cara. Karena itu, Spiritual Quotient (SQ) merupakan pengendali terhadap segala
sesuatu yang dikerjakan oleh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar