Judul buku : Psikologi Keperibadian
Penulis :
Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd
: Drs. Ujam Jaenudin, M.SI.
Tahn Terbit : Januari 2013
Penerbit : CV. Pustaka Setia
ISBN : 978-979-076-309-8
Memahami Kepribadian
Manusia
Dalam kehidupan
sehari-hari, sering terjadi interaksi antara satu individu dan individu lainnya
dan dalam interaksi tersebut kadang-kadang terjadi konflik. Hal ini merupakan
fenomena wajar sebagai suatu gejala yang ada dalam diri manusia. Gejala ini
dapat didekati dengan psikolgi. Secara khusus psikologi yang mengonsentrasikan
pembahasan tetang hal ini adalah psikologi kepribadian. Pskologi ini
mempelajari pribadimanusai yang sangat unik dan dengan keunikan tersebut
seorang individu menemikan kepribadianya ditengan pribadi-pribadi lainnya.
Seorang antropolog Clyde Kuchon dan Psikolog Henry Muray (1954)
membuat kategori manusia dalam tiga kelompok yang dalam segi-segi tertentu,
individu tersebut:
a.
Seoerti semua
orang lain
b.
Seperti sejumlah
orang lain
c.
Tidak seperti
seorang lain pun
Ada dua hal tujuan
utama yang harus diperhatikan dalam hal ini yaitu :
1.
Penelitian
tentang hakekat dan ruang lingkup perbedaan individual dalam proses psikologis
2.
Usaha menemukan
hubungan antara proses mental yang terdapat pada individu agar membagi sifat
manuasia dala berbagai kelompok dan menetapkan fungsi-fungsi yang paling
mendasar.
Pada abad ke 20 teori
kepribadian bermunculan akibat semakin ramainya teori psikologi menangkap
fenomena perkembangan kebudayaan manusia. Para ahli mengategorikan teori
kepribadian atas dasar komponen yang di pakai sebagai landasan dalam penyusunan
rumusan teoreti, yaitu:
1.
Teori
konstitusional
2.
Teori temperamen
3.
Teroi ketidak
sadaran
4.
Teori faktor
5.
Teori kebudayaan
Untuk teori tipologi
kepribadian, Eysenck membedakan indifidu menjadi 2 tipe kepribadian :
1.
Tipe introvert
2.
Teori ekstrovert
Teri tripologi
kepribadian Kant membedakan indifidu menjadi 4 tipe kepribadian, yaitu:
1.
Tipe sanguinis
(individu yang berdarah dingin)
2.
Tipe melankolis
(individu dengan darah beratt)
3.
Tipe koleris
(individu dengan darah panas
4.
Tipe plegmatis
(individu dengan darah dingin)
TEORI-TEORI
PSIKONALISIS
Teori adalah suatu
model yang dipergunakan oleh para konselor sebagai panduan untuk merumuskan
formasi solusi atau suatu masalah. Teori-teori
dapat membantu konselor mengatur data klinis, membuat proses yang
kompleks menjadi koheren, dan memberikan panduan koseptual untuk
interfesi-intersfensi. Beberapa model teori tampak lebih koperhnsif
dibandingkan yang lain, tetapi semu teori mengalami kebuntuan didalam kebudayaan,
politik, dan bahasa.
Teori dapat
dikatalogkan dalam beberapa cara termasuk kategori moderenisme dan
posmoderisme. Hansen, Stevik dan Warner (1986) menyebutka 5 persaratan teori
yang baik yaitu sebagai berikut:
1.
Jelas, mudah
dipahami dan dapat dikomunikasikan
2.
Komprehensif
3.
Eksplisit dan
Heuristik, menghasilkan penelitian karena desainnya.
4.
Spesifik dalam
menghubungkan pengertian pada hasil yang diinginkan
5.
Berguna bagi
praktisi yang akan menggunakanya.
Boy dan Pine
menunjukkan 6 fungsi teori yang membantu konsselor dalam cara yang praktis,
yaitu:
1.
Membatu konselor
menemukan persatuan dan kesinambungan dalam perbedaan eksistensi
2.
Memaksa konselor
untuk mengamati hubungan yang mungkin mereka lewatkan sebelunnya.
3.
Memberikan
konselor panduan tidak wajib dengan membantu mereka bekerja dan mengevaluasi
perkembangannya sebagai seorang provesional
4.
Membantu
konselor untuk fokus pada data yang relfan dan memberitahu kepada mereka
hal-hal yang harus dicari
5.
Membatu onselor
dalam membantu klien dengan mengubah prilaku klien secara efektif
6.
Membantu
konselor mengevaluasi pendekatan lama dan baru pada proses konseling.
Kriteria
utama bagi semua teori konseling adalah memberikan penjelasan atas segala hal
yang terjadi selama proses konseling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar