Selasa, 16 April 2019

Resensi Buku Psikologi Perkembangan



Judul               : Psikologi Perkembangan
Pengarang       : 1. Drs. H. Abu Ahmad
  2. Drs. Munawar Sholeh
Penerbit           : PT Rineka Cipta
Tahun Terbit    : Pebruari 2005
Psikologi perkembangan lebih mempersoalkan faktor-faktor yang umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi di dalam diri kepribadian yang khas itu. Dalam psikologi perkembangan terdapat metode atau teknik dan cara penyelidikan yang dipakai dalam psikologi perkembangan, antara lain metode eksperimen dan tes, metode klinis, metode observasi, metode cross section methode, metode longitudinal-method, metode interview, metode questionnaire atau angueto, dan metode colection.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu faktor turunan, faktor yang dibawa anak sejak dari kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuannya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Selanjutnya adalah faktor lingkungan, besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya.
Hakikat psikologi perkembangan itu sendiri yang memiliki objek garapannya adalah manusia, seringkali menemukan problematika yang sangat menarik, bahkan terkadang cenderung terasa berat untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan karena kompleks dan uniknya manusia baik ditinjau dari sudut pandangan biologis maupun dari sudut pandang psikologis. Tidak seorangpun manusia di dunia ini yang memiliki kesamaan total dengan manusia lainnya, terutama yang menyangkut urusan kondisi psikis atau jiwanya. Padahal tugas psikologi perkembangan mencoba mengungkapkan dan menganalisis masalah-masalah tersebut.
Periodisasi perkembangan yang dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu periodisasi yang berdasarkan biologis, didaktis, dan psikologis yang masing-masing dilengkapi dengan pendapat -pendapat para ahli. Pada buku psikologi perkembangan ini, juga dijelaskan masa pertumbuhan manusia yang dimulai ketika pembuahan sampai berakhir pada masa adolesen. Masing-masing masa pertumbuhan tersebut dibahas secara mendetail.
Masa pertumbuhan manusia berawal dari masa intra uterin dan masa bayi. Secara biologi pertumbuhan manusia dimulai saat terjadinya pembuahan (konsepsi), yaitu bertemunya ovum dengan sperma, maka pada saat terjadi pembuahan itu terdapat kromosom-kromosom tersebut sebenarnya mengandung bagian- bagian yang kecil-kecil lagi yang disebut gene. Dan gene inilah yang merupakan faktor keturunan yang sesungguhnya. Kromosom -kromosom tersebut ada pada diri manusia menyatu dengan sel-sel badan (tubuh). Proses berikutnya selama kehamilan yang biasanya berlangsung selama ± 270 hari atau 40 minggu. Selanjutnya ketika bayi normal tidak ada gangguan yang berarti bagi pertumbuhan bayi baik dalam waktu kehamilan ataupun waktu proses kelahirannya, maka mesti bayi tersebut akan menangis pada waktu lahir ke dunia. Selanjutnya masa anak-anak, terkadang disebut dengan masa anak kecil atau juga masa menjelang sekolah, sebab masa ini saat-saat anak senang mempersiapkan diri untuk bersekolah. Demikian pula masa ini ada yang menyebut dengan masa estetis, dikarenakan anak mulai mengenal dunia sekitarnya terasa serba indah.
Sehabis masa anak-anak ada masa anak sekolah, mulai umur 6 tahun ini, seorang anak pertumbuhan badannya relatif seimbang, maka anak menjadi senang bermain keseimbangan dan penugasan badan. Pada masa tersebut anak sudah matang untuk masuk sekolah. Setelah masa anak-anak, akan ada masa remaja. Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa pubertas, dimana seorang anak yang telah besar, (puer = anak besar) ini sudah ingin berlaku seperti orang dewasa tetapi dirinya belum siap, termasuk kelompok orang dewasa. Dengan “selesainya” masa pubertas (awal), masuklah anak ke dalam periode kelanjutannya, yaitu masa pubertas akhir atau adolesen. Pada masa ini terjadi proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisis, yang berlangsung secara berangsur-angsur dan teratur. Masa ini merupakan kunci penutup dari perkembangan anak. Dalam artian dia mampu menemukan keseimbangan dan harmoni atau keselarasan baru di antara sikap ke dalam diri sendiri dengan sikap keluar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar